Makanan Klepon Tidak Islami Kenapa?

karena Makanan Klepon Tidak Islami Kenapa? hoax

Makanan Klepon Tidak Islami Kenapa?


     Warganet Indonesia dibuat geger lantaran ada yang mengatakan bahwa kue klepon ini disebut tidak islami. Hal tersebut diketahui sejak beredarnya sebuah gambar yang beredar di medsos dan bertuliskan "Kue klepon tidak islami. Yuk tinggalkan jajanan yang tidak Islami dengan cara membeli jajanan Islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami." Memakan klepon tidak Islami karena memakan kurma itu lebih baik karena merupakan sunnah Nabi sedangkan memakan klepon itu tidak baik karena bukan sunnah, mungkin itu kali ya yang ada dalam pikiran "Abu Ikhwan Aziz".


   Dari berita tersebut warganet di buat bingung. Kenapa bisa klepon disebut tidak Islami? Mengapa harus kue klepon? Apakah makanan yang berasal tidak dari Arab tidak Islami? Brarti kita makan nasi juga tidak Islami dong lawong di Arab tidak tumbuh padi.

   Berbagai pertanyaan mulai muncul dari benak pikiran warganet karena baru tahu bahwa jajanan tradisional Indonesia ini disebut-sebut tidak Islami. Lalu apa hubungannya dengan Islam? Yang jelas makanan tersebut terbuat dari bahan yang halal dan diperoleh dengan cara yang halal dan membaca doa sebelum dan sesudah makan kan sudah cukup Islami. Apakah kita sebagai umat Islam harus makan makanan yang sama seperti orang Arab makan agar bisa dikatakan Islami dan mengikuti sunnah karena Nabi Muhammad lahirnya di Arab? Kan nggak juga begitu. Kalo memang begitu Agama Islam punya orang Arab, orang selain Arab tidak bisa maksimal Islamnya, kan nggak bisa begitu. Padahal sudah jelas bahwa Agama Islam adalah Agama bagi seluruh umat manusia yang ada di dunia tanpa memandang ras, suku, bahasa dan pangkat.

   Terkadang saya sendiri juga heran dengan mereka-mereka yang sok suci, sok paling Islam sendiri. Mengapa mereka begitu fanatik dan begitu keras dengan pemikirannya, padahal ilmunya masih sedikit tetapi mereka sudah sombongnya minta ampun. Mereka menirukan gaya pakaian, makanan dan lainya harus sama seperti orang Arab biar bisa meniru sunnah Nabi. Padahal yang semua orang arab lakukan belum tentu mengikuti sunnah Nabi dan itukan cuma budaya sana. Coba kalo Nabi Muhammad lahirnya di Indonesia, beda lagi kan ceritanya. Ya bolehlah kita meniru gaya orang arab agar sedikit Islami selama tidak melenceng tapi ya jangan sampai terlalu ekstrem sampai menyesat-nyesatkan yang tidak sama dengan golongan mereka. Karena itu yang akan membuat umat Islam hancur sedikit demi sedikit karena banyak golongan umat Islam yang tidak sepaham saling berperang dan menghancurkan. 

   Tetapi dari gambar yang viral tersebut saya sudah searching nama yang ada di gambar tersebut "ABU IKHWAN AZIZ" tetapi saya masih belum menemukan kejelasan mengenai nama tersebut, dari manakah asal nama tersebut, kalau memang benar ada, saya minta CP nya nanti saya akan tanyakan hal tersebut kepada pemiliknya, apa motif dari hal tersebut kalo memang untuk melariskan dagangan ya jangan sampai menjelek-jelekkan, apalagi itu adalah jajanan khas Indonesia brarti sama saja dia menghina bangsa Indonesia. Orang tersebut harus mempetanggung jawabkan omongan ngawurnya. Tapi mungkin itu hanya hoax, mungkin ada orang yang sengaja membuat-buat hal tersebut sebagai kontent dan akhirnya bisa menjadi trending topik. Makanya saya pertama melihat gambar tersebut saya ketawa, kok ada ya yang bilang seperti ini, ini orang kok bodohnya di pelihara. Tetapi saya juga tidak terima, kenapa kok kue klepon, padahal itu kan makanan halal dari Indonesia dan saya sangat menyukainya. Ya walaupun begitu, itu saya maklumi lah. Mungkin itu pekerjaannya orang bodoh yang nganggur tidak ada kerjaan makanya membuat hal-hal konyol seperti itu. Jangan terlalu serius, kalau kata Gus Dur "Gitu aja kok repot" wkwkwk.

   Jadi pada intinya jadilah umat Islam yang pintar jangan jadi orang Islam yang bodoh dan jangan mudah di adu domba. Bolehlah kita beribadah dengan sangat khusyuk tetapi jangan sampai melibatkan nafsu, karena dalam ibadah antara keinginan benar-benar khusyuk dengan nafsu itu beda tipis. Makanya ada yang mengatakan "Religius boleh, bodoh jangan". Tetap saling menghormati dan toleransi atas segala perbedaan dan jangan mengatakan perbedaan yang menjadi masalah agar kita bisa menjadi umat Islam yang kaffah.

   Mungkin itu saja yang dapat jelaskan, apabila ada perkataan yang tidak berkenan mohon dimaafkan, baik semoga bermanfaat. Assalamualaikum wr wb.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagi-Lagi Bendera Merah Putih di Bakar